Menjual sebuah produk tidaklah sulit jika dilakukan dengan benar. Pada dasarnya, konsep penjualan adalah apa yang Anda jual, kepada siapa Anda menjualnya, dan bagaimana Anda menjualnya. Selebihnya, penjualan harus tetap fokus pada detail produk dan pelanggan. Gambar dan video bisa membantu penjualan, meskipun konten kontekstual adalah yang paling penting.
Pada saat menjual sebuah produk, sebaiknya posisikan diri Anda sebagai pembawa pesan, bukan sebuah pesan. Maksudnya adalah ketika Anda sedang memasarkan suatu produk, jangan hanya melulu bercerita mengenai fitur-fitur yang dimiliki produk tersebut. Tapi sebaiknya tonjolkanlah nilai manfaat dari produk yang Anda tawarkan. Ketika menulis deskripsi produk, pastikan Anda menyampaikan tidak hanya fitur, tetapi juga nilai manfaat dari produk tersebut.
Berikut adalah 6 tips bagaimana membuat deskripsi produk yang baik untuk mengkonversi lebih banyak pengunjung menjadi pelanggan.
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami
Penggunaan bahasa dan kata sangat berpengaruh terhadap penjualan. Tentukan siapa target pelanggan Anda, apakah itu anak-anak, remaja, pekerja, atau orang tua. Misalnya, jika target pelanggan Anda mayoritas adalah usia remaja atau anak muda, gunakan bahasa/kalimat yang santai dan mudah dipahami, tetapi juga deskriptif. Pilihan kata-kata kadang bisa menjadi sebuah tantangan, karena Anda harus menemukan kesimbangan yang tepat sehingga orang bisa memahami tidak seperti Anda sedang berbicara dengan mereka.
2. Tulis deskripsi yang menarik untuk dibaca
Buku-buku Harry Potter bisa menjadi populer bukan semata-mata karena alur ceritanya. Tetapi, gaya penulisan dari J. K. Rowling’s adalah hal pertama yang menarik perhatian semua orang. Dunia Harry sangat rinci dan kompleks, namun pembaca bisa memahaminya. Pengunjung Anda juga harus bisa memahami apa yang Anda katakan, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menulis deskripsi untuk mereka, bukan untuk diri sendiri.
3. Jelaskan kepada pembeli apa manfaat produk Anda untuk mereka
Sebelum pembeli memutuskan untuk membeli suatu produk, mereka akan melihat terlebih dahulu apakah ada nilai manfaat yang mereka dapatkan dari produk tersebut. Jika tidak ada nilai manfaat yang mereka dapatkan, maka seberapa keras Anda menjelaskan manfaat dari produk Anda, calon pembeli tetap tidak akan membeli. Cobalah posisikan diri Anda sebagai calon pembeli, “buat apa kita membeli suatu produk yang tidak bermanfaat?”.
4. Fokus pada pelanggan, bukan Anda
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh pemilik bisnis adalah mereka terlalu fokus pada produk atau layanan daripada pembeli. Bagaimanapun pelanggan adalah raja, sehingga Anda memberikan pelayanan sebaik dan semaksimal mungkin. Anda juga harus selalu memerhatikan tren perubahan dan kebutuhan atau keinginan pelanggan. Dengan mengamati perubahan ini, Anda akan mampu menyesuaikan program penjualan dan menjaganya agar tetap kuat.
5. Berikan contoh nyata
Banyak halaman produk bisa mendapatkan keuntungan dengan membuat daftar contoh bagaimana produk tersebut digunakan. Terkecuali, produk dirancang untuk memecahkan suatu masalah tertentu, gunakan contoh yang dapat diterapkan pada orang banyak.
Dyson, vacuum cleaner mencoba menjelaskan enam masalah utama ketika mendeskripsikan Dyson Ball Multi Floor vacuum. Menggunakan teks dan thumbnai gambar, mereka membahas masalah-masalah yang sering dihdapai oleh orang dengan vacuum cleaner, seperti daya hisap, kemampuan untuk membersihkan, kemampuan untuk mencapai sudut-sudut kecil, reaksi terhadap debu, fleksibilitas dan kemudahan memberisahkan vacuum cleaner itu sendiri. sumber: click here!!
Media Support & Sponsored:
Post a Comment
Post a Comment