Identifikasi
Berukuran sedang (56 cm).
Jantan: tubuh bagian atas coklat tua, bagian bawah bungalan pucat dengan coret
gelap, muka dan tunggir paling pucat. Permukaan atas ekor coklt tua polos dan
berpalang tidak teratur, dan bermata gelap. Remaja: tubuh berwarna coklat, mata
gelap, dengan tunggir keputihan; permukaan atas ekor berpalang tidak jelas dan
dengan pita subterminal gelap. Leher dipenuhi bercak pucat dan membentuk kerah
putih pada tengkuk atas.
Ditemukan
Papua, Australasia, Melanesia,
Polinesia, dan Selandia Baru.
Kemungkinan jenis yang ada di
Papua selatan adalah migran dari Australia. Tidak umum di Peg. Tengah bagian
utara. Biasanya di dataran rendah sampai ketinggian 1200 m.
Habitat dan Tingkah laku
Menyukai daerah rawa di
dataran rendah dan padang rumput. Di Merauke, Hoogerwerf melaporkan bahwa
burung ini dapat ditemui selama musim kemarau. Terbang rendah, dan menukik
dengan cepat begitu melihat mangsa. Serangan dari udara untuk mangsa yang
bergerak dengan cepat, sesekali juga membajak makanan dari burung pemangsa
lain.
Memakan Burung termasuk anakan
dan telurnya, mamalia, katak, insekta besar, terkadang juga memakan ikan dan
bangkai hewan. Mangsa di tangkap di atas permukaan tanah dan air.
Musim berbiak
September-Februari. Bentuk sarang tidak teratur, tersusun atas rumput, tifa,
dan batang pohon kecil. Sarang biasanya di antara rumpun tifa terletak di atas
permukaan tanah atau di perairan yang dangkal. Telur 1-7 (biasanya 3-4) butir,
waktu pengeraman 31-34 hari, mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur
43-46 hari.
Source: 0 1 2
Elang-ular bido adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina.
Elang mempunyai ciri-ciri berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti elang jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.
Makanan utama dari elang ular adalah Ular-ular kecil, burung-burung kecil sampai ke mamalia kecil seperti tikus atau kelinci yang mempunyai ukuran yang kecil. Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek.
Elang-ular bido dewasa: Bagian atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh dan lambung berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambul pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Sedangkan Elang-ular bido remaja: Mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. Iris berwarna kuning, paruh coklat abu-abu, kaki kuning.
Habitat Elang-ular bido adalah hutan, tepi hutan, perkebunan, sub-urban. Tersebar sampai ketinggian 1.900 m dpl. Bido memangsa ular dan reptil pada umumnya, katak, serta mamalia kecil. Berbiak sepanjang waktu, sarangnya terbuat dari tumpukan ranting berlapis daun di hutan yang rapat. Telur berwarna putih suram, bercak kemerahan, berjumlah 1-2 butir.
Post a Comment
Post a Comment