Menyambung postingan sebelumnya tentang teknologi berbudi daya ikan lele dan ikan-ikan lainnya, yaitu dengan menggunakan teknik C-First, yaitu teknik sirkulasi air di kolam sepanjang waktu, yang hampir sama digunakan di dalam model aquarium rumahan.
Teknik ini ternyata mampu menghasilkan produksi ikan lele yang berlipatganda. Dengan Kolam 1 m3 mampu menghasilkan 250 kg lele, lazimnya hanya 31 kg. Panen lele kini menjadi meningkat 800%.
Teknik ini telah diterapkan di Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Serang, Provinsi Banten. Mereka membanguna beberapa kolam ikan semen saling berhadapan. Sekilas tidak ada yang spesial di empat kolam semen yang saling berhadapan itu. Pengelola membudidayakan lele di kolam milik Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Serang, Provinsi Banten, itu.
Yang istimewa sebuah kolam berukuran 2 m x 1,5 m x 0,7 m itu berpopulasi 5.000 lele. Artinya rata-rata populasi 2.380 ikan per 1 m3. “Lazimnya peternak hanya mengisi 300 lele per m3,” kata Margono SSTPi, penanggung jawab pembenihan di kampus itu.
Yang istimewa sebuah kolam berukuran 2 m x 1,5 m x 0,7 m itu berpopulasi 5.000 lele. Artinya rata-rata populasi 2.380 ikan per 1 m3. “Lazimnya peternak hanya mengisi 300 lele per m3,” kata Margono SSTPi, penanggung jawab pembenihan di kampus itu.
source: HewanIndonesia.com
Post a Comment
Post a Comment